Senin, 24 Maret 2014

Maaf dan Memaafkan Dalam Al Qur'an

Maaf dan Memaafkan Dalam Al Qur'an ini sangatlah penting diketahui dan dilakukan oleh kita umat manusia, terutama kita sebagai umat Muslim. Allah mengajarkan kita tentang maaf-memaafkan seperti yang sudah tertulis di ayat-ayat Al-Qur’an berikut ini.

Memberikan Maaf Kepada Orang Lain
merupakan ciri orang yang bertaqwa. Seperti pada terjemahan ayat surat berikut ini:
wasaari'uu ilaa maghfiratin min rabbikum wajannatin 'ardhuhaa alssamaawaatu waal-ardhu u'iddat lilmuttaqiina 
alladziina yunfiquuna fii alssarraa-i waaldhdharraa-i waalkaatsimiina alghayzha waal'aafiina 'ani alnnaasi waallaahu yuhibbu almuhsiniina
“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema’afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.”  - (QS. Al-Imran: 133-134)
 khudzi al'afwa wa/mur bial'urfi wa-a'ridh 'ani aljaahiliina 
“Jadilah engkau pema’af dan suruhlah orang mengerjakan yang ma’ruf, serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh.”  - (QS. Al-A'raf : 199)
qawlun ma'ruufun wamaghfiratun khayrun min shadaqatin yatba'uhaa adzan waallaahu ghaniyyun haliimun
“Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik dari sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan si penerima). Allah Maha Kaya lagi Maha Penyantun.” - (QS. Al-Baqarah : 263)

in tubduu khayran aw tukhfuuhu aw ta'fuu 'an suu-in fa-inna allaaha kaana 'afuwwan qadiiraan 
“Jika kamu melahirkan sesuatu kebaikan atau menyembunyikan atau memaafkan sesuatu kesalahan (orang lain), maka sesungguhnya Allah Maha Pema’af lagi Maha Kuasa.”  - (QS. An-Nisa : 149)
walaman shabara waghafara inna dzaalika lamin 'azmi al-umuuri 
“Tetapi orang yang bersabar dan memaafkan, sesungguhnya (perbuatan ) yang demikian itu termasuk hal-hal yang diutamakan.”  - (QS. Asy-Syura : 43)

Meminta Maaf Di dalam Al-Qur’an
Tidak ditemukan ayat meminta maaf atas perbuatan yang telah kita perbuat kepada seseorang. Tapi, di Al-Qur’an kita diajarkan untuk selalu meminta ampunan kepada Allah SWT karena apabila kita berbuat kesalahan kepada orang lain, sesungguhnya kita telah berbuat dosa. Yang dapat mengampuni dosa adalah Allah, sehingga kita meminta ampunan dari Allah atas dosa kita tersebut.
qaala yaa qawmi lima tasta'jiluuna bialssayyi-ati qabla alhasanati lawlaa tastaghfiruuna allaaha la'allakum turhamuuna 
“Dia berkata: “Hai kaumku mengapa kamu minta disegerakan keburukan sebelum (kamu minta) kebaikan? Hendaklah kamu meminta ampun kepada Allah, agar kamu mendapat rahmat.” - (QS. An-Naml : 46)
wa-ani istaghfiruu rabbakum tsumma tuubuu ilayhi yumatti'kum mataa'an hasanan ilaa ajalin musamman wayu/ti kulla dzii fadhlin fadhlahu wa-in tawallaw fa-inii akhaafu 'alaykum 'adzaaba yawmin kabiirin 
“Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertaubat kepada-Nya. (Jika kamu mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus menerus) kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberikan kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya. Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa siksa hari kiamat.” - (QS. Hud : 3)

Jika kita ingin disebut sebagai orang bertaqwa, kita wajib memberi maaf atas kesalahan orang lain tanpa harus ada permintaan maaf. Jika kita berbuat dosa kepada orang lain, kita wajib meminta ampun kepada Allah. Permintaan maaf kepada orang lain penting untuk menjaga hubungan kita dengan sesama manusia dan agar kita terhindar dari sifat dendam yang dibenci oleh Allah SWT.

Semoga Maaf dan Memaafkan Dalam Al Qur'an di Situs Islam Teladan bermanfaat untuk kita semua.

Poting Artikel

Comments
18 Comments

18 komentar:

Unknown mengatakan...

Tulisan yg menyerahkan

Unknown mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Unknown mengatakan...

Tulisan yg menyerahkan

Novera Xaliber Reginhild mengatakan...

Permisi, aku mau tanya. Apakah memaafkan kesalahan seseorang itu berarti melupakan kesalahan orang tersebut? Kalo yang disakiti sudah bilang "Aku udah maafin kamu kok", tapi dia ngga bisa melupakan apa yang telah diperbuat oleh orang yang menyakitinya, apa itu bisa disebut memaafkan? Mohon jawabannya.

Novera Xaliber Reginhild mengatakan...

Permisi, aku mau tanya. Apakah memaafkan kesalahan seseorang itu berarti melupakan kesalahan orang tersebut? Kalo yang disakiti sudah bilang "Aku udah maafin kamu kok", tapi dia ngga bisa melupakan apa yang telah diperbuat oleh orang yang menyakitinya, apa itu bisa disebut memaafkan? Mohon jawabannya.

Unknown mengatakan...

pernah gak km keserempet kendaraan sampai terluka, trs si penyerempet meminta maaf, lalu km langsung memaafkan krn km sadar ini hanyalah kecelakaan semata yg kedua belah pihak tidak inginkan.
apakah km akan lupa dengan kejadian itu ??
apakah km akan dendam kesumat pada si penyerempet itu ??
apakah km akan trs mengingat wajah si penyerempet itu krn telah menyebabkan km terluka??
apakah km akan merasa sakit hati dan mengingat trs rasa sakit itu sampai ajal menjelang??

memaafkan akan menghilangkan beban yg ada di dalam hati,
apabila memaafkan tp msh ada amarah/benci/dendam, apakah itu msh bisa disebut memaafkan ??

Unknown mengatakan...

Yg saya tau ketika dulu saya kuliah berkenaan dengan psikologi islami, memaafkan itu memang bukan berarti melupakan. Memaafkan itu ketika kita ingat akan hal2 yg menyakitkan kita, kita hilangkan unsur emosi negatif yg ada di diri kita terhadap hal menyakitkan tersebut sampai hilang rasa sakit/unsur emosi negatifnya..

Unknown mengatakan...

Bagaimana apabila kita sdh minta maaf kepada pimpinan kita lantas pimpinan kita mengatakan sudah dimaafkan namun cenderung sikapx ingin balas dendam dgn perbuatan kita sehingga berdampak menzolimi juga keluarga bawahanx dan sampai2 bawahanx harus terpisah jauh dgn anak istrix. Padahal kesalahan yg dilakukan oleh bawahanx tdklah bgt fatal.

Unknown mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Unknown mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Unknown mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Unknown mengatakan...

Semoga ayat ayat indah ini diimplemetasikan dengan baik di Indonesia bahkan dunia agar tercipta perdamaian di muka bumi. Amiin

Unknown mengatakan...

Assalamualaikum... Bagaimana jika kita sebagai anak debat dengan orang tua walaupun si anak ini benar, tp si anak sudah minta maaf, dan orang tua malah marah dan bilang tidak mau memaafkan malah mengeluarkan kata2 bahwa si anak ini durhaka, anak terus2an minta maaf, tp orang tua ttp bilang tdk mau mmafakan. Ini bagaimana ya?

Abu iqbal mengatakan...

Bismillah
Saya ragu Apakah ucapan meminta maaf kepada orang lain itu merupakan sesuatu yang diajarkan dalam Islam, sebab seperti yang ditulis diatas bahwa tidak ditemukan ayat al-Qur'an atau hadis untuk meminta maaf tetapi mungkin ada riwayat yang menunjukkan nabi saw ketika merasa berbuat salah, nabi minta dari sahabatnya yang ingin mekskukan qishos.
Mohon yg mengetahui utk mrnanggapi. Makasih

Unknown mengatakan...

Setau saya. Meminta maaf dianjurkan karena perbuatan kita yg salah terhadap orang lain akan dipertanggungjawabkan di dunia dan di akhirat (ada hadis balasan sesuai dengan perbuatanny). Jd meskipun kita sdh bertaubat kepada Allah apabila kesalahan kita berhubungan dengan manusia tetap akan mendapat balasan di dunia. Itulah keutamaan meminta maaf agar terhindar dari berurusan dengan org yg pernah kita dzalimi nanti di dunia dan akhirat. Kalo qishos apabila kita sudah meminta maaf tetapi tidak dimaafkan atau meminta kompensasi spt "sy mau memaafkan asalkan...." itu diperbolehkan yg penting kita dapat permohonan maaf dari org yg kita dzalimi. Wallahualam

Unknown mengatakan...

Assalamu'alaikum..saya mau tanya, Kalo ada yg minta maaf lewat sms, terus kita maafkan dalam hati aja,alias smsnya ga di bales boleh tdk? Terimakasih..

Rizal mengatakan...

Memaafkan itu tak selamanya harus berjabat tangan atau bertemu, tak perlu menunggu si pe-salah memohon maaf,,, jika kita telah berlapang dada maafkanlah sebelum dia minta maaf,,, krn islam menegaskan bahwa semua muslim itu ibarat satu tubuh

Rizal mengatakan...

Atau seandainya kita ada sedikit ketidak ikhlasan hati, kita bisa berprinsif "jika Alloh mengampuninya maka aku pun memaafkan nya"

Posting Komentar

 
Power By Situs Islami Teladan